Rabu, 25 Maret 2009

PENYAKIT JIWA

Penderita jiwa yang pernah dialami manusia adalah bertingkat mulai dari konflik batin, neurosis (gangguan jiwa) sampai pada psikosis (penyakit jiwa). Hal ini bisa menimpa pada setiap orang, jika mengalami ketidak stabilan jiwa, baik anak kecil, orang muda maupun orang yang sudah usia lanjut.
konflik batin merupakan kondisi kejiwaan seseorang yang tidak mampu menyesuaikan diri dalam menghadapi masalah hidup atau merasa tidak tenang dalam menghadapi masalah. apabila seseorang tidak mampu mengatasi masalahnya, maka konflik ini menjadi sebab timbulnya gangguan jiwa (neurosis)
Neurosis merupakan keadaan yang tidak normal baik berhubungan dengan fisik maupun mental. keabnormalan tersebut bukan disebabkan rußaknya anggota badan, meskipun kendala gejalanya terlihat pada fisik.
Bentuk neurosis antara lain:

1. histeri yaitu penyakit mental yang ditandai dengan penderita suka menangis dan tertawa yang tidak terkendali kejang dll.
2. psikastania yaitu penyakit mental yang ditandai dengan misalnya cuci tangan atau mandi, takut, emosi terus menerus yang dipaksakan.
3. neurastenia yaitu penyakit mental yang ditandai dengan penderita tidak bertenaga meskipun sedikit tenaga yang harus dikeluarkan atau melakukan pekerjaan yang mestinya tidak berat, jika penderitaan ini tidak terpecahkan akan berakibat munculnya penyakit jiwa (psikosis)
Psikosis merupakan bentuk kekalutan jiwa yang dicirikan dengan disintregasi kepribadian dan terputusnya hubungan dirinya dengan realitas. seperti schizopenia, manic-depresif dan parancia.
pasien inilah yang kerap memadati RSJ.
Jenis jenis penderitaan tersebut disebabkan oleh ketidak mampuan mental menghadapi masalah hidup dan kehidupan. maka upaya mewujudkan keseimbangan hidup dan menjadikan hidup bermakna merupakan upaya berharga bagi terwujudnya kualitas manusia. karena kualitas manusia bukan hanya bukan hanya ditentukan oleh kemampuan intelektual semata, tetapi kemampuan menyesuaikan diri merupakan perimbanga term lebih berarti jika mempunyai konotasi pada kemapuan intlektual dan kemampuan menyesuaikan diri.
Dengan kata lain orang yang pandai adalah manusia yang tidak hanya mempunyai kapasitas kecerdasan intlektual saja tetapi juga kecerdasan emosional. dan kecerdasan spiritual.

Tidak ada komentar: